Wednesday 30 September 2009

Khutbah Idul Fithri 1430 H

Tema : Hakikat `idul Fitri

Isi : Hakikat pakaian baru adalah memperbaharui iman dan meningkatkan ketaqwaan. Dan untuk saling berbagi atas kelebihan rizqi dengan zakat mal dan berlaku adil kepada sesama agar semua orang bisa saling berbagi, dalam hal ini, pemerintah sebagai pengelola Negara harus adil dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rakyatnya agar dapat merasakan hakikat `Idul Fitri, karena pemerintah yang mengelola zakat mal tersebut.

لَيْسَ الْعِيْدَ مَنْ لَبِسَ الجَدِيْدُ, وَلَكِنَّ العِيْدَ مَنْ طَاعَتُهُ تَزِيْدُ
Artunya :`id itu bukanlah bagi orang yang mempunyai baju baru, tetapi bagi mereka yang keta`atannya bertambah.

Surah al-`araf ayat 26
يَابَنِيْ ءَادَمَ قَدْ أَنزَلنَا عَلَيْكُمْ لِبَاسًا يُّوَرِي سَوْءَاتِكُمْ وَرِيْشًا, وَلِبَاسُ التَّقْوَى ذَالِكَ خَيْر, ذَالِكَ مِنْ ءَايَاتِ اللهِ لَعَلَّهُمْ يَذَّكُرُوْنَ

Artinya : hai anak adam, sesungguhnya kami telah menurunkan pakaian mu untuk menutupi auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian taqwa itulah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.

Fungsi pakaian sebenarnya adalah untuk menutup aurat kita. Dan yang bagus / baru boleh dijadikan perhiasan kita terutama pada moment-moment penting seperti Hari Raya Idul Fitri sebagai tanda kemenangan kita karena telah meningkatkan keTaqwaan kita dan kegembiraan setelah berpuasa.

Surah al-isra` ayat 26-27
وَآتِ ذَا الْقُرْبَى حَقَّهُ وَالْمِسْكِينَ وَابْنَ السَّبِيلِ وَلا تُبَذِّرْ تَبْذِيرًا (٢٦)إِنَّ الْمُبَذِّرِينَ كَانُوا إِخْوَانَ الشَّيَاطِينِ وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِرَبِّهِ كَفُورًا (٢٧
Artinya : dan berikanlah kepada keluarga-keluarga yang dekat akan haknya, kepad orang miskin dan orang yang dala perjalanan ; dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemborosan itu adalh suadara-saudara setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada tuhannya.

Ayat diatas adalah arahan kita kepada siapa kita memberikan zakat kita. Dan dalam pembelanjaan kita sehari-hari atau untuk merayak sesuatu itu janganlah boros / Tabzir. Karena boros / tabzir itu adalah perbuatan setan, dan setan itu sangat ingkar kepada tuhannya. Dengan demikian, bila kita mengikuti setan maka kita juga ingkar kepada Allah

Surah al-hasyr ayat 7
مَا أَفَاءَ اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى فَلِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ السَّبِيلِ كَيْ لا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الأغْنِيَاءِ مِنْكُمْ وَمَا آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ (٧
Artinya : apa saja harta rampasan yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya ( dari harta benda ) mereka, maka untuk mendapatlan itu kamu tidak mengerahkan satu ekor kuda pun dan tidak mengerahkan satu ekor unta pun, tetapi Allah yang memberikan kekuasaan kepada rasul-Nya terhadap sipa yang dikehendaki-Nya, dan Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Surah at-taubah ayat 103
خُذْ مِنْ أَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْ إِنَّ صَلاتَكَ سَكَنٌ لَهُمْ وَاللَّهُ (١٠٣)سَمِيعٌ عَلِيمٌ
Artinya : ambillah zakat dari sebahagian harta mereka, dengan zakt itu kami membersihkan dan mensucikan mereka, dan mendo`alah untuk mereka, sesungguhnya do`a kamu itu menjadi ketentraman jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengutahui.

Hikmah Zakat dalam ayat ini adalah untuk membersihkan diri. Selain zakat ada juga shadaqah sunnah, untuk saling berbagi Rizqi kepada sesame Umat Muslim. Juga menjadi ketentraman jiwa, jika jiwa kita tentram maka kita akan berhasil menang melawan hawa nafsu dan berhasil mendekati Allah. Hikmah dari berbagi adalah untuk menghilangkan ke fakiran, Karena fakir mendekati kufur.

Surah Yusuf ayat 80
فَلَمَّا اسْتَيْأَسُوا مِنْهُ خَلَصُوا نَجِيًّا قَالَ كَبِيرُهُمْ أَلَمْ تَعْلَمُوا أَنَّ أَبَاكُمْ قَدْ أَخَذَ عَلَيْكُمْ مَوْثِقًا مِنَ اللَّهِ وَمِنْ قَبْلُ مَا فَرَّطْتُمْ فِي يُوسُفَ فَلَنْ أَبْرَحَ الأرْضَ حَتَّى يَأْذَنَ لِي أَبِي أَوْ يَحْكُمَ اللَّهُ لِي وَهُوَ خَيْرُ الْحَاكِمِينَ (٨٠
Artinya : maka tatkala mereka berputus asa dari (putusan) Yusuf. Mereka menyendiri dan berunding sambil berbisik-bisik. Berkata yang tertua diantara mereka “ Tidakkah kamu mengetahui bahwa ayahmu telah mengambil janji dari kamu atas nama Allah dan sebelum itu kamu telah menyia-nyiakan yusuf. Sebab itu aku tidak akan meninggalkan negeri Mesir, sampai ayahku mengizinkan aku (untuk kembali) atau Allah member keputusan kepada ku. Dan Dia adalah Hakim sebaik-baiknya.

Surah al-insyirah ayat 7-8
فَإِذَا فَرَغْتَ فَانْصَبْ (٧)وَإِلَى رَبِّكَ فَارْغَبْ (٨)
Artinya : maka apabil kamu telah selesai ( dari suatu urusan ), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain. Dan hanya kepada Tuhanmu lah hendaknya kamu berharap.

Dalam roda kehidupan yang dialami manusia, manusia sering sekali berhadapan dengan suatu urusan dgn keterbatasa waktu, oleh karena itu, Allah menganjurkan apabila kita telah selesai atas suatu urusan, maka selesaikanlah urusan yang lain dengan sungguh-sungguh. Agar hidup ini bermanfa`at dan tidak sia-sia.

Related Posts

Khutbah Idul Fithri 1430 H
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.