Sunday 18 December 2011

Belajar Baca Kitab

Belajar Baca Kitab

1. BERPIKIR KRITIS, ANALITIS, MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN EVALUASI
1.A. MENUMBUHKAN KEMAMPUAN BERSIKAP DAN BERPIKIR KRITIS
Ruang lingkup sikap kritis :
• Kritis terhadap informasi yang diperoleh. Selalu check and re-check kebenaran setiap informasi yang diperoleh. Lakukan pemeriksaan silang atas informasi
• Kritis (tanggap) terhadap fenomena yang terjadi di dalam lingkungannya. Responsif terhadap kondisi sosial.
• Antisipasi yang tepat terhadap suatu keadaan
• Kuantitas alternatif ide tinggi

Alur Berpikir Kritis :

Titik Berat Penyampaian :
Pentingnya lebih banyak sumber informasi sebagai usaha mengkritisi yang lebih baik/lengkap

Metode :
• Simulasi dan refleksi
• Pemberian tugas (kliping & resume) tentang kondisi yang dihadapi bangsa
• Kunjungan lapangan
• Diskusi dan presentasi

1.B. TEORI ANALISIS (ANALISA MEDAN KEKUATAN - AMK)
Analisis Medan Kekuatan adalah suatu cara/alat atau metode untuk menelaah suatu situasi yang ingin dirubah menuju situasi atau tujuan tertentu. Situasi atau keadaan itu dapat saja berupa keadaan pribadi, lingkungan, organisasi, proyek dsb. Metode ini dapat juga digunakan dalam perancangan program khususnya program-program jangka pendek.
1.b.i. Penetapan Masalah
 Langkah terbaik untuk menghindari planning/analisa yang tidak efektif adalah dengan memulai planning dari mendefinisikan masalah dan sasaran planning
• A clear statement of purpose and objectives identifies your goals and allows you to measure the planning success
• Record your purpose and objective and keep them in mind
 Pilih masalah yang dirasa perlu untuk dipecahkan
Misalnya karena : waktu yang terbatas, masalah tersebut menyangkut kepentingan orang banyak atau organisasi, tim anda lebih berkompeten (orang lain belum mampu untuk memecahkan masalah tersebut) dan sebagainya.
 Sebaiknya jangan memilih masalah yang peluangnya kecil untuk kita pecahkan
 Masalah harus “tergambar” dengan jelas sehingga dapat segera tergambar langkah-langkah yang harus diambil
Sebaiknya menggunakan kalimat Tanya, dengan kata awal BAGAIMANA. Contoh : Bagaimana meningkatkan aktivitas kerja pengurus DKM ?

1.b.ii. Menetapkan Tujuan
Tujuan ini merupakan cerminan dari pemahaman yang mendalam dan luas dari kecenderungan Anda yang akan mengarahkan usaha Anda kini dan masa depan.
Syarat penetapan tujuan yang baik : SMART - CO
 Spesific : Harus presifik, agar Anda mengetahui apa yang Anda kerjakan
 Measureable : Harus dapat diukur, agar Anda mengetahui bilamana telah mencapainya
 Attainable : Dapat dicapai dengan kemampuan yang ada
 Reliable : Harus realistis, kalau terlalu sukar akan menyebabkan timbulnya kekecewaan dan keputusasaan pada diri Anda.
 Time Limit : Harus mempunyai batas waktu, jika tidak dapat menimbulkan kecenderungan untuk tidak menyelesaikannya
 Challenge : Harus menantang, kalau terlalu mudah Anda akan kurang bergairah untuk mencapainya dan hasilnya tidak menarik
Kriteria tujuan sebagai tantangan (Challenge) yang berarti :
1. Mengandung kemungkinan keberhasilan sekaligus mengandung kemungkinan kegagalan
2. Hasil tujuan akan sangat berarti
3. Mengandung usaha keras untuk mengendalikan diri dalam mencapai tujuan
 Output Oriented : Harus menghasilkan sesuatu

1.b.iii. Menentukan Kondisi Objektif Saat ini dan Kondisi Ideal yang Hendak dicapai

 Tentukan kondisi sekarang dan kondisi yang ingin dicapai dikaitkan dengan masalah dan tujuan yang hendak dicapai
 Kondisi ideal bukan berarti “sesuatu yang tidak bisa kita capai”. Kalau itu namanya “utopia”. Kondisi ideal adalah sesuatu yang realistis dan dapat terwujud apabila syarat-syaratnya terpenuhi

1.b.iv. SWOT

• S = Strength, yaitu kekuatan dan kemampuan kita dalam hal :
 Sumber daya manusia
 Modal
 Daya tahan, daya adaptasi dengan situasi dan lingkungan operasi
Kita lihat kemampuan kita, contoh : sumber daya anggota yang cakap, uang yang cukup, waktu yang luang, dll
• W = Weakness, yaitu kelemahan atau kekutangan, yang meliputi :
 Hal-hal yang dalam pelaksanaan program dapat menghambat gerak kita dalam mencapai tujuan
 Hal-hal yang tidak dipunyai oleh organisasi, padajhal hal itu penting
Contoh : kurangnya informasi, landasan organisasi yang lemah, anggota yang kurang minat, modal tak cukup, dll.
• O = Opportunity, yaitu kesempatan atau peluang yang meliputi hal-hal yang mempercepat proses pencapaian tujuan yang datangnya dari luar.
Contoh : relasi yang banyak, kesempatan, dll
• T = Treatment, yaitu ancaman, hal yang bakal mengganggu jalannya pencapaian tujuan (ancaman, gangguan, hambatan yang datangnya dari luar)
Contoh : peraturan dan birokrasi, persaingan yang tidak sehat, dll

Garis bawahi hal-hal penting yang berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai !

1.b.v. Langkah Eliminasi

 Terhadap hal-hal penting dari kekuatan yang mendukung, tuliskan langkah-langkah untuk meningkatkan dukungan tersebut
 Terhadap hal-hal penting dari kekuatan yang menghambat, tuliskan langkah-langkah untuk mengurangi kekuatan penghambat tersebut

1.b.vi. Optimasi / Pemilihan Alternatif

Tentukan langkah yang terbaik untuk memecahkan masalah dikaitkan dengan sumber daya dan dana yang ada

1.b.vii. Evaluasi

 Lakukan kaji ulang untuk menilai apakah langkah/tindakan yang akan diambil cocok untuk mencapai tujuan yang dimaksud
 Urutkan langkah/tindakan tersebut, langkah/tindakan yang tidak perlu dapat dihapuskan

1.b.viii. Scheduling

Detail langkah diturunkan dalam scheduling/penjadwalan, mencakup waktu, sasaran antara, penanggung jawab.

1.C. TEKNIK ANALISA RAPAT MATERI (TEKNIK PENURUNAN MATERI)
ALUR PEMBAHASAN MATERI :

ALUR PENURUNAN ACARA

Out Rod of the Top

1.D. KOMUNIKASI : MENGEMUKAKAN PENDAPAT
Penting bagi seorang Muslim untuk dapat mengemukakan pendapat-nya. Terkadang seseorang memiliki ide yang bagus tetapi tidak mampu mengkomunikasikan ide tersebut dengan baik.
1.d.i. Hambatan-hambatan dalam komunikasi :

1. Rasa malu / tidak berani
Mungkin karena merasa ide-idenya kurang bagus atau takut ditertawakan. Kita semua adalah pembelajar. Salah dalam belajar adalah hal yang wajar.
2. Tidak mendapat kesempatan
Ada kalanya untuk mengefisienkan waktu dalam berdiskusi; kita jangan selalu menunggu dimintai pendapat.
3. Tidak memahami/mengetahui hal yang dibicarakan
Karena itu banyak-banyaklah bertanya/mengumpulkan informasi. Paksakan untuk bertanya dalam diskusi/rapat yang kurang dimengerti.
1.d.ii. Beberapa panduan untuk berkomunikasi :

1. Latih keberanian untuk berkomunikasi. Paksa untuk mengemukakan pendapat atau ide. Tentukan kuota pendapat yang harus diberikan.
2. Jangan mencoba menguasai orang lain secara paksa (memaksakan pendapat). Dengarlah dan bantahlah argumentasinya dengan cara yang baik
3. Bergaullah dengan setiap orang. Kurangnya waktu bukanlah alasan
4. Gunakan waktu istirahat Anda bertemu dengan orang yang berbeda. Anda akan membina hubungan yang sangat berarti dengan setiap orang dalam waktu yang singkat. Hal ini juga membantu Anda menge-tahui bagaimana cara berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda
5. Uraikan dengan kata-kata sendiri pesan yang Anda dengar itu untuk memastikan penyampaian dan penerimaan yang tepat.
6. Ingatlah semakin banyak yang kita fahami, semakin banyak yang mampu kita atur dan komunikasikan.

1.E. EVALUASI
Hal-hal yang dilakukan dalam evaluasi :
 Membandingkan hasil yang dicapai dengan hasil yang diharapkan
 Menyempurnakan aktivitas-aktivitas yang “berhasil” dan bermanfaat
 Mengkaji dan mencari penyebab aktivitas-aktivitas yang “gagal” untuk diperbaiki atau sebagai pelajaran untuk aktivitas kedepan
 Menemukan dan menghilangkan aktivitas-aktivitas yang tidak bermanfaat.

Maraji’
Hisham Al-Talib, Panduan Latihan bagi Juru Dakwah