Sunday 11 November 2012

Salam, Nasihat, dan Bersin



Hadits Pertama :
1437- عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم  حَقُّ اَلْمُسْلِمِ عَلَى اَلْمُسْلِمِ سِتٌّ: إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ, وَإِذَا دَعَاكَ فَأَجِبْهُ, وَإِذَا اِسْتَنْصَحَكَ فَانْصَحْهُ, وَإِذَا عَطَسَ فَحَمِدَ اَللَّهَ فَسَمِّتْهُ وَإِذَا مَرِضَ فَعُدْهُ, وَإِذَا مَاتَ فَاتْبَعْهُ - رَوَاهُ مُسْلِمٌ
1437. Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Hak seorang muslim terhadap sesama muslim ada enam, yaitu bila engkau berjumpa dengannya ucapkanlah salam; bila ia memanggilmu penuhilah; bila dia meminta nasehat kepadamu nasehatilah; bila dia bersin dan mengucapkan alhamdulillah bacalah yarhamukallah (artinya = semoga Allah memberikan rahmat kepadamu); bila dia sakit jenguklah; dan bila dia meninggal dunia hantarkanlah (jenazahnya)". Riwayat Muslim.

Fiqh Hadits :

Salam
Menurut bahasa : salam artinya adalah : keselamatan. Maka jika seseorang mengucapkan salam kepada saudaranya, maka ia sedang mendoakan kepadanya agar ia selalu diberi keselamatan oleh Allah SWT. Maka didalam kitab Subulussalam bahwa ini adalah sunnah muakkadah yang hampir serupa dengan wajib. Karena itu tidak layak bagi orang yang mengaku beriman meninggalkannya.

Menurut Arraghib : maknanya adalah : السِّلْمُ والسَّلَامَةُ : التّعرّي من الآفات الظاهرة والباطنة

Jika pertama kali kita melihat ada perintah disini : berbunyi :
Didalam ushul fiqh perintah itu tidak selamanya wajib. Bisa sunnah. Contohnya :  
إِذَا لَقِيتَهُ فَسَلِّمْ عَلَيْهِ(perintah untuk memberi salam) dan perintah lainnya. Menurut ibn abdiil bar dan yang lainnya perintah ini disebut perintah mandubah. Dan menjawabnya itu fadhu kifayah. Dan juga ada sebuah hadits tentang pentingnya salam : إن أفضل الأعمال إطعام الطعام وتقرأ السلام على من عرفت وعلى من لم تعرف"
Berkata Umar bin khattab : ثلاث من جمعهن فقد جمع الإيمان إنصاف من نفسك وبذل السلام للعالم والإنفاق من الاقتار
Artinya : “ tiga hal yang jika terkumpul 3 hal ini maka terkumpul pula imannya, adalah berlaku adil terhadap dirimu, dan menebarkan salam dengan ikhlas kepada orang alim, dan berinfak diwaktu susah”.

Tata cara memberikan salam dan adabnya
adalah yang mengendarai kendaraan memberikan salam kepada yang berjalan, yang berjalan memberi salam kepada yang duduk. Yang sedikit memberi salam kepada yang banyak, yang muda kepada yang tua. Sesuai dengan hadits Rasulullah SAW : أنه يسلم الراكب على الماشي والماشي على القاعد والقليل على الكثير. Sekalipun kita berjalan lalu terhalang oleh tembok lantas bertemu lagi atau sebuah pohon hal itu pun dianjurkan, dengan sabda dari Rasulullah SAW yang berbunyi : إذا لقي أحدكم صاحبه فليسلم عليه فإن حال بينهما شجرة أو جدار ثم لقيه فليسلم عليه. Ada yang berkata bahwa apabila seseorang yang menjawab itu haruslah terdengar orang yang memberi salam, karena jika tidak maka itu tidak disebut menjawab salam. Dan begitu pula sebaliknya.

Rasulullah SAW mengajarkan kepada kita agar mengucapkan salam kepada sesame saudara seiman dengan mengucapkan minimalnya : السلام عليكم . dan bacaan yang paling lengkap adalah dengan ditambahkan pada kalimat tersebut : السلام عليكم ورحمة الله وبركته.

Salam kepada banyak orang
Jika kita memberi salam kepada oranmg banyak. Sebutlah dengan dhamir jamak, jangan dengan dhamir mufrad. Diriwayatkan oleh A’masy dari Ibrahim annakhoi’ : “ jika kamu memberisalam kepada satu orang, katakanlah Assalamu’alaikum karena bersamanya Malaikat”. Diriwayatkan oleh abu mas’ud al anshori : “ bahwasanya ada seorang yang memberisalam kepada Rasulullah SAW : “ alaikassalam” Rasul bersabda : “ jangan katakana seperti itu karena itu adalah salam untuk orang mati akan tetapi katakanlah Assalamu’alaikum”. Dan jangan ditambahkan sesuai dengan perkataan ibn abbas.

Salam kepada anak-anak
Ada sebuah perselisihan tentang memberi salam kepada anak-anak. Berkata sebagian ulama : “tidak harus memberi salam kepada mereka”. Ada pula ulama yang berkata : “ salam kepada mereka lebih utama dari meninggalkannya dan yang inilah yang kami ambil”. Alasan orang yang tidak perlu salam adalah karena hukum menjawab salam adalah wajib, sedangkan anak-anak tidak dibebani kewajiban. Namun yang dipilih oleh kami adalah pendapat yang mengatakan bahwa : “ dianjurkan mengucapkan salam kepada anak kecil”.

Ada sebuah perselisihan tentang memberi salam kepada orang kafir, apakah boleh atau tidak ?
Pertama : ada yang mengatakan tidak mengapa. Inilah pendapat yang kami ambil. Riwayat abi amamah al bahili : “ tidakklah dia itu melintasi satu orang pun dari yahudi dan nashrani kecuali beliau memberi salam kepada mereka”. Dan berkata : “ kami diperintahkan oleh Rasulullah SAW untuk menebarkan salam kepada semua muslim dan orang yang bersekutu”.
Kedua : adapun yang mengatakn tidak boleh, berkata ali bin abi thalib : “janganlah kalian memberi salam kepada orang yahudi dan majusi”. Dan Rasul juga menegaskan : “ apabila orang yahudi mengucapkan salam jawablah dengan alaikum jangan ditambahkan lagi”.
Ketiga : boleh untuk memberisalam, namun katakana : “ assalamu’alaikum maninttaba’al huda”.

Salam kerumah yang kosong
Apabila kita masuk kedalam Rumah dimana tidak ada oran maka katakanlah :
السلام علينا وعلي عياد الله الصالحين ada yang mengatakan bahwa malaikat menjawabnya.




dalilnya adalah :
لَيْسَ عَلَى الْأَعْمَىٰ حَرَجٌ وَلَا عَلَى الْأَعْرَجِ حَرَجٌ وَلَا عَلَى الْمَرِيضِ حَرَجٌ وَلَا عَلَىٰ أَنْفُسِكُمْ أَنْ تَأْكُلُوا مِنْ بُيُوتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ آبَائِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أُمَّهَاتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ إِخْوَانِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أَخَوَاتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أَعْمَامِكُمْ أَوْ بُيُوتِ عَمَّاتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أَخْوَالِكُمْ أَوْ بُيُوتِ خَالَاتِكُمْ أَوْ مَا مَلَكْتُمْ مَفَاتِحَهُ أَوْ صَدِيقِكُمْ ۚ لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَنْ تَأْكُلُوا جَمِيعًا أَوْ أَشْتَاتًا ۚ فَإِذَا دَخَلْتُمْ بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَىٰ أَنْفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِنْ عِنْدِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً ۚ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ [٢٤:٦١]
Artinya : “ Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu sendiri, makan (bersama-sama mereka) dirumah kamu sendiri atau dirumah bapak-bapakmu, dirumah ibu-ibumu, dirumah saudara-saudaramu yang laki-laki, di rumah saudaramu yang perempuan, dirumah saudara bapakmu yang laki-laki, dirumah saudara bapakmu yang perempuan, dirumah saudara ibumu yang laki-laki, dirumah saudara ibumu yang perempuan, dirumah yang kamu miliki kuncinya atau dirumah kawan-kawanmu. Tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau sendirian. Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya.

Bagaimana memberi salam kepada perempuan
Jika seseorang itu memberi salam kepada perempuan dan dikhawatirkan akan fitnah hendaknya tidak memberiakan salam padanya, sekiranya dia memberikan salam juga, tidak dibolehkan menjawabnya bagi perempuan. Jika perempuan yang memberikan salam, tidak berhak bagi laki-laki menjawab bahkan makruh.  Apabila seorang perempuan banyak memberi salam kepada 1 laki-laki atau sebaliknya, itu boleh jika tidak takut fitnah. Jika tidak maka haram.

Memberi salam kepada ahl dzimmah (orang non muslim yang ada dalam tanggunan muslim)
Terdapat beberapa masalah :  banyak ulama yang berkata bahwa hal itu tidak boleh memulai salam kepada mereka. Adapula yang mengatakan makruh, jika mereka yang memulai lebih dahulu ucapkanlah : wa’alaikum. Dan jangan ditambahkan (tutur Imam Nawawi).

Adapula yang mengatakan boleh, namun dengan meringkas kata alaikum dengan alaik, menjadi :assalamu’alaik. Namun yang lebih shahih jangan dijawab dengan :wa’alaikum salam. Karena Rasulullah SAW bersabda : لا تبدءوا اليهود ولا النصاري بالسلام

Memberi salam yang tidak diperbolehkan
Pertama : ketika orang sedang buang hajat/ berada didalam wc
Kedua : sedang membaca al-qur’an / pengajian.
Ketiga : sedang shalat.
Keempat : bagi orang yang sedang makan, atau sedang mengunyah.
Kelima : sedang shalat jum’at.
Keenam : orang sedang berdoa.

Pentingnya salam
Anas bin malik Ra : meriwayatkan : كان أصحاب رسول الله صلى الله عليه وسلم يتماشون فإذا لقيتهم شجرة أو أكمة تفرقوا يمينا وشمالا فإذا التقوا من ورائها يسلم بعضهم على بعض. Sebegitu pentingnya mengucapkan salam.

Ada sebuah permasalahan, yang manakah yang lebih utama antara orang yang memberi salam atau yang menjawabnya : dijawab didalam kitab bustanul ‘arifin Imam samarqandi : pendapat pertama bahwa yang menjawab lebih utama : karena mengerjakan yang wajib itu lebih besar daripada mengerjakan yang sunnah. Lalu pendapat yang kedua bahwa yang mengucapkan itu lebih besar karena yang memulai mengerjakan yang baik itu lebih baik.

Diriwayatkan dari a’masy dari amr bin marrah dari abdillah bin hars berkata : “ jika seorang laki-laki memberi salam kepada suatu kaum maka ia mendapatkan satu derajat kemuliaan dan bagi yang tidak menjawab maka malaikat itu melaknat mereka”. (bustanul ‘arifin). Diriwayatkan bahwa Rasul SAW bersabda : “mau kah aku tunjukkan atas suatu perkara yang apabila kalian kerjakan akan menambah kecintan ? mereka menjawab : “ apa yang Rasulullah ? Rasul bersabda : “ Menebarkan salam”.

Adapun ganjaran bagi orang yang mengucapkan salam : jika orang itu mengucapkan :
Assalamu’alaikum : 10 pahala. Assalamu’alaikum warahmatullah : 20 kebaikan. Dan assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh : 30 kebaikan (hadits).

Mengundang maka datangilah undangannya
Secara harfiyah : jika kita artikan makna دعا bisa bermakna mengundang atau memanggil. Maka didalam agama islam, menjawab panggilan orang yang menyeru itu hal yang diharuskan karena efeknya sangat buruk dalam persaudaraan. Dan juga دعاitu bisa berarti minta tolong, mendoakan. Namun konteks hadits disini lebih tepat diartikan adalah mengundang.

Rasulullah SAW selalu datang untuk memenuhi undangan orang yang mengundang, namun Rasulullah SAW tidak membedakan antara undangan orang miskin dan orang kaya. Berbeda dengan orang kita sekarang yang hanya datang diundang jika mendapat suguhan yang enak. Maka Rasulullah SAW bersabda : “ seburuk-buruk makanan adalah walimah” karena orang yang boleh makan disitu adalah khusus orang yang diundang. Bagi yang tidak diundangn maka haram memakannya.

Saling nasehat menasehati
Ini adalah ciri orang muslim yang beriman. Adalah saling nasehat menasehati. Dan juga orang yang mendapat naungan dimana tidak ada naungan selain naungan Allah SWT. Allah SWT berfirman :

قال اللَّه تعالى: { وتعاونوا على البر والتقوى } .
Artinya : “Allah Ta'ala berfirman: "Dan tolong-menolong engkau semua atas kebaikan dan ketaqwaan." (al-Maidah: 2)
وقال تعالى: { والعصر، إن الإنسان لفي خسر، إلا الذين آمنوا وعملوا الصالحات، وتواصوا بالحق، وتواصوا بالصبر }
Allah Ta'ala juga berfirman: "Demi masa, sesungguhnya manusia itu dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amalan-amatan shalih, juga suka sating pesan-memesan dengan kebenaran serta saling pesan-memesan dengan saling kesabaran." 13 (al-'Ashr: 1-3)


183- الثَّالثُ : عَنْ أَنَس رضي اللَّه عنه عن النبيِّ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وسَلَّم قال : " لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ " متفقٌ عليه .
183. Dari Anas r.a. dari Nabi s.a.w. sabdanya: "Tidak empurnalah keimanan seseorang itu sehingga ia mencintai kepada saudaranya - sesama musliminnya - perihal apaapa yang ia mencintai untuk dirinya sendiri." (Muttafaq 'alaih)

Menjawab orang yang bersin jika ia menyebut nama Allah
Inilah sunnah yang hampir mati. Sebagian orang sudah tidak lagi peduli lagi terhadap hal ini, banyak orang yang mengira bahwa jika ia mendoakan orang lain ia merasa rugi karena belum tentu orang yang didoakan itu membalasnya. Ia telah lupa bahwa apabila orang itu berbuat baik ia tidak dikurang bahkan mendapatkan lebih.

فعن أبي هريرة رضي الله عنه عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : ( التثاؤب من الشيطان ، فإذا تثاءَب أحدكم فليرده ما استطاع ، فإن أحدكم إذا قال : ها ، ضحك منه الشيطان )
Ulam bersepakat bahwa disunnahkan mengucapkan Alhamdulillah apabila bersin, namun menambahkannya dengan Alhamdulillahi rabbil ‘alamin itu lebih baik. Atau membaca : alhamdulillahi ala kulli hal. Berdasarkan hadits dari Nabi SAW. Apabila seorang yang bersin tidak mengucapkan Alhamdulillah atau dengan kata-kata lain maka tidak wajib menjawab.

Tata caranya : pertama apabila seorang yang bersin mengucapkan Alhamdulillah ala kulli hal / Alhamdulillah saja maka jawablah dengan yarhamukumullah / yarhamukallah. Dan orang bersin tadi menjawab yahdikumullah atau yaghfirullahu lana wa lakum.

Bagaimana jika bersin ketika Shalat
Dalam al adzkar imam nawawi menyebutkan : disunnahkan menyebut Alhamdulillah dengan suara yang terdengar oleh dirinya sendiri. Ini adalah madzhab kami. Bagi madzhab imam malik ada 3 perkataan : pertama : katakan seperti diatas, ini pendapat ibn arabi, kedua dia mengucapkan didalam hati. Dan yang ketiga : tidak mengucapkan dilisan atau dihati.

Sunnah bersin
Disunnahkan apabila bersin itu meletakkan tangan atau pakaian atau yang lainnya ke mulutnya untuk merendahkan suaranya. Berdasarkan hadits : “ adapun Rasulullah SAW apabila bersin beliau letakkan tanganya atau pakaiannya kemulutnya. Dan merendahkan suaranya. (hadits shahih – turmudzi). Dan ada hadits pula : “ sesungguhnya Allah SWT membenci orang yang mengangkat suara ketika bersin dan nguap”.  Dan sunnah menjawab juga berlaku setiap kali bersin sampai 3 kali saja.  Boleh ditambah boleh tidak sesuai dengan hadits Rasulullah SAW : “ jika kau mau tambah silahkan, jika tidak pun taka pa”. (hadits Dha’if).

Related Posts

Salam, Nasihat, dan Bersin
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.