Sunday 11 November 2012

Tawadhu dan Rendah Hati



Hadits kedua :
1438- وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ - رضي الله عنه - قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ - صلى الله عليه وسلم - - انْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ أَسْفَلَ مِنْكُمْ, وَلَا تَنْظُرُوا إِلَى مَنْ هُوَ فَوْقَكُمْ, فَهُوَ أَجْدَرُ أَنْ لَا تَزْدَرُوا نِعْمَةَ اَللَّهِ عَلَيْكُمْ - مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ
1438. Dari Abu Hurairah Radliyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Lihatlah orang yang berada di bawahmu dan jangan melihat orang yang berada di atasmu karena hal itu lebih patut agar engkau sekalian tiak menganggap rendah nikmat Allah yang telah diberikan kepadamu." Muttafaq Alaihi.

Sebagai mahluk yang mempunyai kelebihan berbeda-beda hendaknya kita tidak saling iri satu sama lain, dan tidak melihat kepada orang yang berada diatas kita baik pendidikan, fisik, kekayaan dan sebagainya ,sebab hal itu dapat membuat kita tidak bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah SWT. Namun dibolehkan bagi kita untuk iri dan melihat keatas  :

Pertama : melihat orang yang kaya, ingin agar kita menjadi orang yang kaya suka bersedekah.
Kedua : Melihat orang alim, agar ilmu kita bisa bermanfaat untuk orang lain.

Saya bisa analogikakan bahwa orang yang selalu berada dalam lingkungan yang mewah, kesana-kemari naik mobil mewah, mempunyai uang yang banyak itu apabila ia berkunjung ketempat orang-orang yang rumahnya hanya beralaskan tanah, dan beratap kardus, pasti ia merasa kurang bersyukur apabila ia belum mengenal dirinya. Sebab orang yang tidak mengenal dirinya ia akan merasa dunia ini miliknya dan diberikan kepadanya, padahal semua ini hanyalah titipan, kaya miskin semuanya sama. Coba kita bayangkan, betapa indahnya apabila didalam hati kita dipenuhi rasa bersyukur atas apa yang telah diberikan oleh Allah SWT.

Ada orang berkata : ilmu itu ada 3 : yang pertama : ilmu yang sering dicari-cari orang dan untuk mendapatkan ilmu itu orang-orang rela mengeluarkan uang berjuta-juta, dan dengan ilmu itu pula bisa timbul kemudahan dan timbul bahaya, ilmu ini dinamakan ilmu sains yang biasa orang sebut ilmu modern. Dan yang kedua adalah ilmu yang orang sering cari pula namun sekarang tidak banyak karena ilmu ini banyak namun peminatnya kurang, namun apabila kita punya ilmu ini bisa kita bahagia, senang , mudah didunia dan diakhirat, adalah ilmu agama. Dan yang terakhir, ada ilmu yang tidak usah kita cari, karena ilmu ini datang sendiri adalah ilmu tida bersyukur.

Sebenarnya hadits ini membicarakan tentang orang yang bersyukur dengan yang tidak bersyukur. Cara agar kita bersyukur yang diajarkan Nabi SAW adalah “ jangan melihat keatas, tapi melihat kebawah”.
Hadits ini diletakkan setelah hadits haq muslim, ada apa rahasianya ? kita bisa lihat, kadang untuk menjadi orang yang baik itu mudah namun sulit untuk mengamalkannya. Dan kunci agar kita bisa memenuhi hak muslim tadi adalah tidak melihat orang yang diatas melainkan lihat orang yang dibawah. Namun 1 hal yang perlu kita sadari, melihat keatas itu bukan berarti kita harus menjadi rendah diri terhadap orang kaya, dan takabbur terhadap orang miskin, akan tetapi jadilah diri kita sebagai orang yang rendah hati.

                Contoh seperti Rasulullah SAW : beliau mengamalkan ini dan beliau ajarkan kepada sahabatnya. Beliau itu tidak pernah sedih, ketika melihat orang kaya karena hartanya, hati beliau penuh dengan Allah SWT, beliau lebih tentang apabila beliau menyimpan iman dihati, dan beliau tidak gusar apabila tidak punya uang, harta, dan sebagainya. Yang selalu beliau perhatikan adalah orang – orang dibawah seperti faqir miskin, mengapa ? karena Rasulullah SAW ingin menjadi orang yang bersyukur.

Maka sebaik-baik orang yang tidak punya harta adalah orang yang bisa bersedekah dan menghidupkan orang yang tidak punya harta pula. Sehingga penuhlah hatinya dengan kekayaan yang melimpah ruah. Menjadi orang yang bersyukur didunia.

Related Posts

Tawadhu dan Rendah Hati
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.